Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah
suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi
salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur
Sutra, Amber Road), dampaknya
terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi,
dan kehadiran perusahaan multinasional.
Peranan Indonesia Dalam Kerja Sama Ekonomi Antarnegara - Sesuai
dengan politik luar negeri negara kita, yaitu bebas dan aktif maka Indonesia
selalu berusaha untuk ikut aktif dalam berbagai kerja sama ekonomi antarnegara,
baik tingkat bilateral, regional, maupun internasional. Keikutsertaan Indonesia
dalam berbagai kerja sama ekonomi antarnegara bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
Ada tiga peranan Indonesia dalam kerja sama ekonomi
antarnegara yaitu sebagai berikut.
Indonesia
sebagai Pelopor dan Pendiri Organisasi Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Berikut ini contoh peranan Indonesia sebagai pelopor
dan sekaligus pendiri organisasi kerjasama ekonomi antarnegara.
a. Indonesia bersama Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967 menandatangani Deklarasi Bangkok untuk
membentuk ASEAN.
b.. Indonesia bersama Malaysia, Brunei Darusalam,
Singapura, Thailand,dan Filipina pada tanggal 28 Januari 1992 menandatangani
Deklarasi Singapura sebagai tonggak berdirinya kawasan perdagangan bebas di
Asia Tenggara yang disingkat AFTA.
c. Indonesia bersama Amerika serikat, Australia,
Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Brunei Darusalam, Singapura, Thailand,
Filipina, Korea Selatan,dan Kanada, ikut serta memprakarsai terbentuknya APEC
pada tahun 1993.
d. Indonesia Juga memprakarsai hubugan perdagangan
bilateral dengan beberapa Negara, seperti dengan Jepang, RRC, Rusia dan Kanada.
Indonesia sebagai Anggota Aktif Organisasi Kerja Sama Ekonomi
Antarnegara
Selain sebagai pelopor,
Indonesia juga sebagai anggota aktif dalam organisasi kerja sama ekonomi
antarnegara, seperti aktif dalam keanggotaan APEC, OPEC,dan AFTA.
Berikut adalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Indonesia sebagai anggota aktif dalam
organisasi kerja sama ekonomi antarnegara.
a. Aktif menghadiri setiap
pertemuan dalam konferensi APEC, OPEC, dan AFTA.
b. Mengikutsertakan menteri
atau pejabat setingkat menteri dalam berbagai konferensi kerja sama ekonomi,
baik tingkat regional maupun internasional
c. Menyelenggarakan pertemuan
tingkat menteri di bidang ekonomi dan perdagangan di Indoesia.
Indonesia sebagai Pelaku dalam Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Indonesia sebagai pelaku dalam
kerja sama ekonomi antarnegara dapat dibuktikan dengan adanya kegiatan
ekspor-impor yang dilakukan oleh Indonesia
Berikut ini contoh ekspor
Indonesia ke berbagai negara:
a. produk tekstil ke negara
Amerika Serikat
b. gas alam cair ke negara
Jepang
c. garmen ke negara Singapura
dan Korea Selatan
d. hasil perikanan dan
kelautan ke negara-negara Eropa
Sedangkan impor Indonesia di
antaranya adalah:
a. elektronik dari negara
Jepang
b. sapi dari Negara Australia
c. mobil dan motor dari
Jepang, Amerika Serikat, dan negera Eropa
d. bras dari Vietnam dan
Thailand
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya dalam pengertian perdagangan internasional.
Bahwa perdagangan internasional tidak hanya mencangkup kota ke kota, desa ke
desa atau desa ke kota, namun mencangkup neegara ke negara. Tentusaja banyak
yang perlu diperhatikan dalam perdagangan internasional seperti dampak positif
perdagangan internasional dan dampak negatif perdagangan internasinal. Karna
dampak positif dan negatif perdagangan internasional mempengaruhi
pendapatan suatu negara tersebut dan hal lainnya seperti hubungan antar
negara. Perlu di pertanyakan jika suatu negara melakukan impor bahan makan
sedangkan negranya terkenal dengan negara yang agraris seperti negara
Indonesia, atau melakukan impor secara terus menerus.
Perdagangan
Internasional
Dampak
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional mempunyai dampak pada negara-negara
yang terlibat. Dampak tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Indonesia
sebagai negara yang juga melakukan perdagangan internasional memperoleh
dampakdampak tersebut.
a. Dampak
Positif Perdagangan Internasional
Negara pengekspor maupun pengimpor mendapatkan keuntungan
dari adanya perdagangan internasional. Negara pengekspor memperoleh pasar dan
negara pengimpor memperoleh kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Adanya perdagangan internasional juga membawa dampak yang cukup luas bagi perekonomian suatu negara. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut:
Adanya perdagangan internasional juga membawa dampak yang cukup luas bagi perekonomian suatu negara. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut:
1)
Mempererat persahabatan antarbangsa
Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa
saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan
internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.
2) Menambah
kemakmuran negara
Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara
masingmasing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat
menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya
dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat
menambah kemakmuran negara.
3) Menambah
kesempatan kerja
Dengan adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor
dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri.
Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan
kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi
barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk
hal-hal yang lebih menguntungkan.
4) Mendorong
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk
meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan
internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya
agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
5) Sumber
pemasukan kas negara
Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa
negara. Bahkan, banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
6)
Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi produk.
Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi
semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa
yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain.
7)
Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara
Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat
menikmati barangbarang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam
negeri.
Dampak
Negatif Perdagangan Internasional
Adanya perdagangan internasional mempunyai dampak negatif
bagi negara yang melakukannya. Dampak negatifnya sebagai berikut.
1) Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
2) Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
3) Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
4) Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
5) Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif.
6) Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
7) Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran.
Suatu negara harus mencatat nilai aktivitas ekonominya yang dilakukan dengan negara lain. Catatan tersebut dinamakan neraca.
Jika catatan tersebut hanya untuk bidang perdagangan, maka neracanya merupakan neraca perdagangan. Akan tetapi, kalau neracanya mencakup semua aliran keuangan maka neracanya merupakan neraca pembayaran.
1) Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
2) Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
3) Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
4) Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
5) Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif.
6) Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
7) Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran.
Suatu negara harus mencatat nilai aktivitas ekonominya yang dilakukan dengan negara lain. Catatan tersebut dinamakan neraca.
Jika catatan tersebut hanya untuk bidang perdagangan, maka neracanya merupakan neraca perdagangan. Akan tetapi, kalau neracanya mencakup semua aliran keuangan maka neracanya merupakan neraca pembayaran.
Sumber :
http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/dampak-positif-dan-negatif-perdagangan-internasional-lengkap.html